
Penemuan Obat yang mampu mengubah Dunia: Asal Usul obat HIV/AIDS (AZT)
Penemuan obat seringkali terjadi secara tidak sengaja. Salah satu contoh yang menarik adalah obat HIV/AIDS (AZT). Obat ini awalnya ditemukan sebagai bagian dari upaya mengatasi keracunan gas mustard di medan tempur Perang Dunia I.
Pada tahun 1964, para peneliti di Universitas Rockefeller mencari cara mengatasi keracunan gas mustard yang dialami oleh prajurit. Mereka mengamati bahwa para prajurit yang terpapar gas mustard memiliki sedikit saja sel darah putih. Dengan demikian, mereka menyadari bahwa zat zidovudine (AZT) dapat digunakan untuk menyembuhkan leukemia dan sel darah putih yang bersifat kanker serta mencegah perkembangan tumor.
Penelitian lanjutan menghasilkan obat antiretroviral yang pertama kali disetujui oleh FDA pada tahun 1987. Obat ini dikenal sebagai zidovudine (AZT) dan digunakan untuk mengobati HIV/AIDS. AZT bekerja dengan cara mengganggu proses replikasi HIV sehingga dapat memperlambat perkembangan penyakit AIDS.
Penemuan AZT membantu meningkatkan kesadaran dan kemampuan dalam pengobatan HIV/AIDS. Penemuan-penemuan seperti ini menunjukkan bahwa perjuangan melawan HIV/AIDS masih terus berlangsung dan bahwa penelitian terus diperlukan untuk mengembangkan obat-obat yang lebih efektif dan aman.
Pengembangan obat AZT memerlukan biaya yang besar untuk melakukan penelitian dan pengujian. Biaya ini dapat menjadi beban yang berat bagi para peneliti dan organisasi yang terlibat dalam pengembangan obat.
Dalam beberapa dekade, penemuan obat-obat seperti AZT telah membantu meningkatkan kesadaran dan kemampuan dalam pengobatan HIV/AIDS. Penemuan-penemuan seperti ini menunjukkan bahwa perjuangan melawan HIV/AIDS masih terus berlangsung dan bahwa penelitian terus diperlukan untuk mengembangkan obat-obat yang lebih efektif dan aman.